Jumat, 02 Desember 2022
Market Day SD Negeri Kembangsongo
Kamis, 01 Desember 2022
Kapolsek Minta Siswa SD N Kembangsono, Jadi Polisi Bagi Diri Sendiri
Kapolsek Jetis AKP Slamet Subiyantoro menjadi Pembina Upacara Bendera di
SD Negeri Kembangsongo, Senin, 3 April 2017. Upacara diikuti oleh
seluruh Guru, Staf dan Siswa-siswi SD Negeri Kembangsongo.
Dalam
amanatnya, Kapolsek Jetis meminta siswa-siswi SD Negeri Kembangsongo
menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Yaitu dengan tidak melakukan
hal-hal yang bertentangan dengan norma dan aturan seperti melanggar
perintah orang tua, tidak jujur. Dan juga sebagai polisi yang bisa
menjaga dan menghindarkan diri pribadi dari bahaya baik di jalan maupun
dirumah.
Kapolsek juga mengingatkan para siswa agar giat dalam
belajar, terutama siswa kelas VI untuk mempersiapkan diri menghadapi
ujian. Ujian bagi seorang siswa merupakan hal yang sangat menentukan,
oleh sebab itu harus dipersiapkan semaksismal mungkin, agar dapat
melanjutkan di sekolah yang diinginkan.
Kehadiran Kapolsek Jetis
di SD Negeri Kembangsongo didampingi oleh Kanit Binmas Aiptu Sugiarti,
Kasihumas Aiptu Ragul Wisnu W dan Bhabinkamtibmas Desa Trimulyo Bripka
Sugiyono. (Sihumas Polsek Jetis)
Sumber : http://www.tribratanewsbantul.id/2017
5.500 Murid SD Masuk Wajib Vaksin
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mulai sasar siswa SD dalam upaya percepatan vaksinasi Covid-19. Untuk itu, dilakukan pendataan terhadap siswa SD pada usia lebih dari 12 tahun. Berdasar hasil penyisiran, terhimpun sekitar 5.500 siswa yang masuk kategori wajib vaksin.
“Kami lakukan penyisiran siswa SD/MI yang usianya 12 tahun. Yang kelas enam kan ada,” beber Plt Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Tatik Windari ditemui Radar Jogja di ruang kerjanya Senin (20/9).
Berdasar hasil penyisiran, setidaknya terdapat 5.500 siswa SD yang telah berusia 12 tahun. Sehingga memungkinkan untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19.
Kendati begitu, mekanisme vaksinasi siswa SD ini masih dalam proses pematangan. Lantaran, Pemkab Bantul masih fokus menyelesaikan vaksinasi di tingkat SMP. Pihaknya baru melakukan koordinasi. ”Kalau sudah tersasar semuanya, baru kami turun ke SD,” paparnya.
Jumlah titik sentra vaksinasi pun masih dalam proses koordinasi. Sebab terdapat 400 SD yang tersebar di Bumi Projotamansari. Sehingga dimungkinkan, terdapat minimal tiga dan maksimal lima titik sentra. Di mana tiap titik sentra vaksinasi menyuntik sekitar 1.200-1.500 siswa. “Kami belum tentukan lokasi vaksinasi, karena sebarannya luas, dari ujung ke ujung ada SD. Kalau tim (vaksinasi, Red) yang datang ke SD terlalu banyak, ada 400 SD,” jabarnya.
Kesulitan lain yang dihadapi dalam vaksinasi siswa SD adalah kemandirian. Siswa SD pada umumnya diantar jemput oleh pihak keluarga. Hal ini dikhawatirkan jadi kendala vaksinasi. “Bisa jadi wali tidak bisa mengantar. Jadi kami komunikasi ke sekolah agar nanti diantar guru saja,” jelasnya.
Asisten Bupati Bantul Bidang Sumberdaya dan Kesejahteraan Rakyat, Pulung Haryadi membenarkan, pemkab mulai menyasar siswa SD dalam upaya percepatan vaksinasi. Penyisiran siswa SD berusia 12 tahun pun terus dihimpun. “Siswa SD dengan usia 12 tahun akan diusulkan (mendapat vaksin Covid-19, Red), jelas. Tapi rata-rata angel (sulit),” cetusnya.
Kepala SD Kembangsongo, Supiyah mengaku siap mengikuti instruksi dari
Disdikpora Bantul. Termasuk dalam upaya mendorong percepatan vaksinasi
di Bantul. Supiyah bahkan telah mendaftar siswanya yang masuk dalam
kategori wajib vaksin. “Ada 20 siswa yang sudah kami diajukan ke
Disdikpora,” ujarnya.
Selanjutnya, Supiyah menunggu instruksi lanjutan dari Disdikpora Bantul.
Terkait mekanisme vaksinasi terhadap siswa di SD yang dipimpinnya.
“Pokoknya kami mengikuti saja, sesuai dengan petunjuk teknis (juknis)
yang diinstruksikan Disdikpora Bantul,” tandasnya.
CTPS Pamsimas Di SD Kembangsongo
Kegiatan PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) di Desa Trimulyo selain melaksanakan program pembangunan fisik juga melaksanakan program pemberdayaan. Salah satunya adalah sosialisasi CTPS (cuci tangan pakai sabun) dengan baik dan benar. Kali ini sasaran yang dituju adalah murid-murid di SD Kembangsongo. Pada hari Kamis pagi (18/01/2018) sekitar 330 murid SD Kembangsongo mengikuti petunjuk dan arahan tatacara CTPS dari tim Puskesmas Jetis yang dipimpin oleh Sri Nurus Staniati, A.Md.KL. Hadir dalam acara ini Lurah Desa Trimulyo Drs. Jauzan Sanusi, MA didampingi Kasi Kesejahteraan Wikan WK, Ketua Satlak Pamsimas Trimulyo Herry Sudarsono, Bhabinkamtibmas Polsek Jetis Bripka Sugiyono, serta fasilitator Pamsimas.
Sumber : https://trimulyo.bantulkab.go.id
Paling Dibaca
Kategori
Formulir Kontak
Cari Blog Ini
MAIN MENU
Entri yang Diunggulkan
Market Day SD Negeri Kembangsongo
Kegiatan Market Day SD Negeri Kembangsongo dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 yang diikuti oleh siswa siswi kelas 1 sampai dengan kelas 6 ...